Penyebaran Berita melalui Media Sosial (Analisis Pola Berita Pilpres yang Disebarkan melalui Akun Twitter @Detikcom dan @Kompascom)

Main Author: Veronika Sitompul, Silvia
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/12979/1/HALAMAN_AWAL.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/3/BAB_I.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/4/BAB_II.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/5/BAB_III.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/6/BAB_IV.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/7/BAB_V.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/8/LAMPIRAN.pdf
http://kc.umn.ac.id/12979/
Daftar Isi:
  • Oleh: Silvia Veronika Sitompul Mendapatkan informasi bagi masyarakat saat ini bukanlah hal yang sulit. Kebiasaan dalam mengakses berita melalui media daring menjadi rutinitas, yang menggantikan seseorang yang dahulu membaca koran untuk mendapatkan informasi. Seiring berkembangnya teknologi media daring menjadikan media sosial sebagai jembatan informasi yang cepat bagi para masyarakat. Pada 2008 Media Indonesia mulai menggunakan media sosial sebagai tempat penyebaran berita. Dua media yang memiliki jumlah pengikut yang terbanyak dari media lainnya adalah Detik.com @detikcom dan Kompas.com @kompascom. Salah satu topik pemberitaan yang ramai dimedia sosial pada April 2019 adalah, Indonesia akan melangsungkan pesta demokrasi yaitu pemilihan umum eksekutif dan legislatif. Pemilihan pemimpin bangsa menjadikan pemberitaan bulan April penting karena membahas mengenai pemilihan Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan konsep news sharing and virality, jenis penelitian kuantitatif dengan sifat deskriptif, dan metode analisis isi kuantitatif untuk melihat bagaimana pola berita yang memiliki re-tweet tertinggi. Analisis kedua media dengan melihat jumlah re-tweet terbanyak mengenai berita pemilihan presiden, dan menganalisis pola berita lengkap, akurat, arah berita, konflik, pemilihan kata, kebaruan dan kutipan dari @detikcom dan @kompascom. Penelitian ini memiliki tujuh hasil yang sama diantara kedua media, yang menjadi pembeda adalah konflik pemberitaan. @detikcom memiliki pola dengan konflik dengan pemberitaan bertahap, sedangkan @kompascom memiliki dua kesamaan konflik pemberitaan mengenai konflik kepeercayaan suatu kelompok dan konflik bertahap.