Mengembangkan Kolaborasi Sebagai Budaya Partisipatif Dalam Komunitas Digital ASEAN. In Menjalin Harmoni Lintas Batas
Main Authors: | Murwani, Endah, Siagian, Joice Carol |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book Thesis |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UMN Press (Universitas Multimedia Nusantara)
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/12836/1/Murwani%2C%20Endah%20%26%20Joice%20S.%20Carol%20%282015%29.%20%20Mengembangkan%20Kolaborasi%20Sebagai%20Budaya%20Partisipatif%20Dalam%20Komunitas%20Digital%20ASEAN.%20In%20Menjalin%20Harmoni%20Lintas%20Batas.pdf http://kc.umn.ac.id/12836/ |
Daftar Isi:
- dalam era digital, membuka kesempatan partisipasi untuk berkreativitas, ekspresi diri dan penciptaan konten demi terwujudnya tujuan komunitas ASEAN. Potensi penggunaan media baru membentuk masyarakat konvergensi yang mengarah pada budaya partisipatif - orang-orang menjadi prosumer - produsen sekaligus konsumen. Persoalan ini menjadi signifikan mengingat tahun 2015 merupakan tahun dimulainya komunitas ASEAN dan Indonesia adalah pengguna internet terbesar. Apakah konsumen media di Indonesia yang telah menggunakan teknologi komunikasi berpartisipasi aktif menjadi inovator, produser atau kontributor yang bisa merubah lingkungan media ? Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan media baru sebagai media partisipasi kolektif dan mengidentifikasi bentuk kolaborasi yang dilakukan dalam komunitas online. Acuan konsep yang mendasari penelitian ini adalah budaya partisipatif media baru dari Henry Jenkins dan kategori penggunaan media baru dari Mc Quail yang meliputi : interpersonal communication media, interactive play media, information search media, & collective participatory media. Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan sampel mahasiswa yang terlibat dalam komunitas online, kuesioner didistribusikan melalui google.com. Hasil penelitian menunjukkan sebagai media partisipasi kolektif, media baru digunakan untuk mengembangkan relationship, membentuk komunitas, bertukar informasi dan ide. Sedangkan bentuk kolaborasi yang dilakukan masih sebatas berbagi informasi, belum memproduksi konten. Oleh karenanya diperlukan literasi tentang bentuk-bentuk kolaborasi yang lebih produktif yaitu kreasi konten.