Daftar Isi:
  • Ketimpangan regional secara sosial dan ekonomi dalam sistem kesehatan Indonesia, menyebabkan rendahnya jaminan kesehatan bagi kaum marjinal. Hal ini mengarahkan pada rendahnya standar pelayanan kesehatan, yang meliputi kurangnya kapasitas dan kompetensi tenaga medis di daerah-daerah tertinggal lainnya. Pencerah Nusantara hadir sebagai gerakan sosial kepemudaan, bertujuan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer di daerah bermasalah kesehatan dengan harapan meningkatkan kesetaraan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, Pencerah Nusantara mengalami kesulitan menampung calon tenaga medis baru dan mengkomunikasikan programnya secara visual. Ketiadaan pedoman dan arahan dalam merancang media komunikasi dan promosinya menyulitkan Pencerah Nusantara untuk tampil konsisten dan kredibel sebagai gerakan yang diperuntukkan bagi profesional muda. Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan meningkatkan brand awareness dan recognition Pencerah Nusantara terhadap target audiens, penulis menghadirkan solusi melalui perancangan ulang visual branding. Perancangan diawali dengan pengumpulan data melalui metode kualitatif (wawancara, observasi, dokumen), yang kemudian diolah lewat proses mind mapping dan brainstorming, sehingga menghasilkan creative brief sebagai konsep kreatif perancangan. Lewat perancangan ulang identitas visual, komunikasi brand, dan pedoman identitas baru Pencerah Nusantara, diharapkan semakin banyak pihak yang turut peduli dan berpartisipasi dalam perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia.