Daftar Isi:
  • Kelenteng di Bangka merupakan salah satu peninggalan para imigran yang datang ratusan tahun silam yang membawa berbagai seni dan budaya. Akan tetapi, penganut agama Konghucu di Bangka kurang mengetahui keberadaan kelentengkelenteng di Bangka yang berjumlah kurang lebih 28 Kelenteng. Permasalahan yang utama adalah tidak adanya media informasi yang menjelaskan keberadaanya secara lengkap, sejarah, jadwal ibadah, perayaan, sejarah, dan shenming yang disembah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, survey, observasi dan pustaka. Metode perancangan buku menggunakan metode dikemukakan Haslam, dengan tahapan: dokumentasi, analisis, ekspresi, big idea, dan proses perancangan desain. Buku yang dirancang memiliki 130 halaman, dengan perpaduan antara fotografi dan gambar dalam menjelaskan setiap keberadaan Kelenteng dan Shenming. Buku yang berjudul 1000 Warisan Religi Tionghoa Bangka diharapkan dapat menyelesaikan masalah ketidakadaanya dokumentasi dan infomasi mengenai Kelenteng di Bangka, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan berkontribusi untuk melestarikan Kelenteng di Bangka.