Daftar Isi:
  • Toleransi beragama merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan beragama terutama di negara terdiri dari berbagai elemen agama dan budaya seperti Indonesia. Film cinta tapi beda karya sutradara Hanung Bramantyo mengangkat cerita percintaan yang melibatkan dua tokoh yang memiliki latar belakang agama yang berbeda. Film ini menggambarkan sikap toleransi harus dimiliki oleh setiap pemeluk agama atau kepercayaan masing-masing, agar tercipta kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi toleransi beragama yang digambarkan melalui tanda-tanda yang ada dalam film Cinta Tapi Beda. Penelitian ini menggunakan metode semiotika Charles S Peirce dan bersifat kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Dengan demikian penelitian semiotika merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan tujuan mencari penjelasan mengenai fenomena sistem tanda dan makna yang ada dalam film “Cinta Tapi Beda”. Dari hasil penelitian terlihat bahwa toleransi beragama dikonstruksikan dalam adegan dua wanita yang berbeda latar belakang agama dan saling berinteraksi satu-sama lain dengan ramah sehingga membentuk konstruksi toleransi beragama.