Pembingkaian kenaikan harga BBM tahun 2014 pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo (sudi analisis framing zhingdang pan dan Gerald M. Kosicki mengenai berita kenaikan harga BBM 2014 pada koran kompas, koran tempo, koran sindo dan media indonesia)
Main Author: | Fakhrana, Fakhrana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/114/1/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/114/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/114/3/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/114/4/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/114/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/114/6/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/114/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/114/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/114/ |
Daftar Isi:
- Penelitian terkait dengan pembingkaian mengenai peristiwa kenaikkan harga BBM bersubsidi tahun 2014 pada masa pemerintahan Joko Widodo dilakukan untuk melihat bagaimana Kompas, Koran Sindo, Koran Tempo dan Media Indonesia membingkai pemberitaan tersebut. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan penelitian bersifat konstruktivistik dengan metode analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Berdasarkan analisis framing yang peneliti lakukan, hasil yang diperoleh menunjukan Kompas, Koran Sindo, Koran Tempo dan Media Indonesia melakukan pembingkaian terkait pemberitaan kenaikan harga BBM bersubsidi pada masa pemerintahan Joko Widodo. Dari hasil penelitian diketahui Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia menerima kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi dengan penonjolan berbeda, Kompas menonjolkan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi untuk pembangunan Indonesia, Koran Tempo menonjolkan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Media Indonesia menonjolkan bahwa masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Sedangkan Koran Sindo menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi karena hanya membuat masyarakat menderita.