Analisis Isi Bias Gender pada Pemberitaan Atlet Perempuan di tribunnews.com, thestar.com.my dan straitstimes.com
Main Author: | Ryandika, Rafael |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/11310/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/11310/ |
Daftar Isi:
- Media massa memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi yang sifatnya mencerdaskan dan memberi pencerahan bagi para penikmatnya. Karenanya, media berperan penting dalam memperbaiki diskriminasi terhadap kaum perempuan. Namun sayang, media massa yang seharusnya menjadi jembatan dalam menyelesaikan masalah ini, justru menjadi salah satu alat yang berperan penting dalam menyebarkan stereotiping terhadap perempuan, terutama media online. Olahraga, menurut Isnan (4 April 2016) merupakan salah satu sarana untuk pendidikan di masyarakat, karena tidak ada perbedaan gender di dalam olahraga. Nyatanya, studi yang dilakukan oleh Kinnick (1998) kala meneliti pemberitaan olahraga di di AS selama Olimpiade 1996, bias gender dapat terjadi dalam beberapa indikator pemberitaan di media, yakni terkait kesetaraan jumlah pemberitaan, berita terkait olahraga feminim, pemberitaan fisik atlet, atlet dihubungkan dengan orang lain terkait prestasinya sekarang, penggambaran emosional, kegagalan atau keberhasilan atlet, dan penggunaan bahasa seksisme. Karenanya, penelitian ini akan meneliti tiga media dari negara yang berbeda, Tribunnews.com (Indonesia), Straitstimes.com (Singapura), dan Malaysia (Thestar.com.my) terkait isu bias gender pada atlet perempuan pada acara multinasional Asian Games, terhitung sejak tanggal 10 Agustus- 2 September 2018. Dengan menggunakan indikator yang disampaikan oleh Kinnick, penelitian ini akan menyampaikan hasil temuannya secara deskriptif, dimana ditemukan bahwa isu bias gender pada masing-masing media masih memiliki persentase yang cukup tinggi di beberapa indikator yang telah peneliti susun. Ketiga media memiliki perbedaan yang signifikan terkait indikator bias gender tersebut.