Pengaruh Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavior Control dan Habit terhadap Switching Intention Pengguna Moda Transportasi Pribadi untuk Menggunakan MRT Jakarta

Main Author: Imam Alhady, Marchellino
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://kc.umn.ac.id/11103/1/HALAMAN_AWAL.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/3/BAB_I.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/4/BAB_II.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/5/BAB_III.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/6/BAB_IV.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/7/BAB_V.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/8/LAMPIRAN.pdf
http://kc.umn.ac.id/11103/
Daftar Isi:
  • Transportasi sangat diperlukan untuk menjamin terselenggaranya mobilitas penduduk maupun barang. Indonesia sebagai negara kepulauan terus berkembang dengan merancang pembangunan sektor transportasi yang bertujuan untuk menggerakkan perekonomian, stabilitas nasional dan mengurangi ketimpangan. Manfaat penyediaan transportasi sebagai bentuk pelayanan utama dari suatu negara yang membantu fasilitas kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong distribusi aliran produksi barang dan jasa, mengembangkan suatu wilayah, mempertemukan budaya antar masyarakat, dan memberikan rasa aman akan tercukupnya kebutuhan dasar, membuat sektor tersebut sangat penting untuk dikembangkan dan dipertahankan. Dengan jumlah peningkatan kendaraan yang sangat tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran kemacetan yang dapat merugikan banyak pihak khususnya di DKI Jakarta. Indonesia masuk ke dalam sepuluh besar kota termacet dunia dengan level kemacetan sebesar 58 persen. Kerugian yang diderita sebesar 28,1 triliun rupiah Kehadiran Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu diyakini mampu menjadi salah satu solusi menekan angka kemacetan lalu lintas di ibu kota. Terlebih moda transportasi tersebut juga terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rapid Transit (LRT). Penggunaan sistem pada kendaraan umum di daerah perkotaan dapat dipandang sebagai teknologi transportasi baru bagi perspektif konsumen dan berbeda jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Namun dengan kehadiran itu pun masih terjadinya kemacetan yang masih tinggi maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat MRT Jakarta sebagai bahasan dari penelitian. Peneliti tertarik untuk meneliti MRT Jakarta dari sudut orang yang memiliki habit menggunakan kendaraan pribadi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 180 responden. Setelah mendapatkan data dari kuesioner responden, data akan dianalisis menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 23. Dari hasil penelitian ini, variabel perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), attitude toward behavior (ATB), subjective norm (SN), perceived behavior control (PBC) memiliki pengaruh positif terhadap switching intention (SI). Sedangkan variabel habit (HB) tidak memiliki pengaruh terhadap switching intention(SI) dan attitude toward behavior(ATB) namun berpengaruh negatif terhadap perceived behavior control(PBC).