Daftar Isi:
  • Sejak Perang Dunia II hingga sekarang, banyak negara-negara berkuasa yang masih melakukan propaganda soft power untuk mempengaruhi pemikiran dari seorang individu. Tidak heran, para pembuat propaganda menggunakan media massa, terutama film-film Hollywood dalam menjalankan aksinya. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan dan menunjukkan bagaimana tanda-tanda visual dan non-visual merepresentasikan propaganda anti-Iran, dan bagaimana tanda-tanda tersebut mendeskripsikan makna yang terdapat dalam film bergenre historical drama thriller ini yang merupakan pemenang Academy Award for Best Picture pada tahun 2013, berjudul Argo. Film Argo bercerita mengenai peristiwa bersejarah yang mempengaruhi politik luar negeri antara Amerika Serikat dan Iran sejak tahun 1979 hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis. Dengan menganalisis menggunakan teknik analisis semiotika Charles Sanders Peirce, penulis menemukan bahwa film Argo merepresentasikan propaganda sesuai dengan tujuh teknik propaganda oleh Institute for Propaganda Analysis (IPA) berupa name calling, glittering generalities, transfer, testimonials, bandwagon, plain folks, dan card stacking, dengan kecenderungan yang mengarah ke name-calling, yang mengandung unsur stereotip anti-Iran.