Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi informasi memberikan informasi-informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengambil sebuah keputusan. Salah satu contohnya adalah pengambilan keputusan dalam mendeteksi penyakit Tuberkulosis Paru pada pengguna. Penyakit Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang penting dan paling sering ditemui di dunia. Penggunaan teknologi informasi yang berkembang dengan pembuatan sistem dapat digunakan sebagai sarana pengguna untuk mendeteksi dini penyakit Tuberkulosis Paru. Pembuatan sistem untuk mendeteksi penyakit Tuberkulosis Paru menggunakan algoritma Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). Algoritma F-AHP dibagi menjadi dua tahap yaitu AHP dan F-AHP. Algoritma AHP digunakan sebagai menentukan nilai hasil konsistensi data yang digunakan. Algoritma F-AHP digunakan sebagai penentu akhir bobot masing-masing data kriteria yang digunakan. Pada penelitian ini, pengujian sistem dilakukan dengan menguji metode dan menguji ketergunaan sistem. Pengujian metode dengan membandingkan nilai hasil bobot akhir antara perhitungan sistem dengan perhitungan manual dan menghasilkan nilai yang sama. Pengujian ketergunaan sistem menggunakan system usability scale (SUS) dengan pakar menghasilkan skor 82.5 dan termasuk ke dalam kategori "Acceptable", sedangkan ketergunaan sistem berdasarkan pengguna menghasilkan skor 86.16 dan termasuk ke dalam kategori "Acceptable".