Pola komunikasi pada pasangan dalam perkawinan beda budaya (studi kasus pasangan suami-istri dari budaya jawa dan budaya amerika serikat)
Main Author: | Perdana, Maria Puspasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/1071/1/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/3/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/4/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/6/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/1071/ |
Daftar Isi:
- Perkawinan campuran telah menjadi salah satu fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia. Perkawinan campuran merupakan perkawinan yang cukup kompleks karena menyatukan dua budaya yang berbeda. Perbedaan budaya di dalam perkawinan menjadi fenomena yang melatarbelakangi penelitian “Pola Komunikasi Pada Pasangan Dalam Perkawinan Beda Budaya (Studi Kasus Pasangan Suami-Istri Dari Budaya Jawa dan Budaya Amerika Serikat).” Dilihat dari segi budaya, budaya Jawa dan budaya Amerika Serikat memiliki perbedaan budaya yang cukup signifikan, terlihat dari gaya komunikasi dan orientasi budaya masing-masing yang cenderung bertolak belakang. Ditambah dengan bagaimana mereka memaknai budaya pasangan dapat menimbulkan konflik apabila tiap-tiap individu masih mengandalkan persepsi budaya masing-masing untuk menginterpretasikan makna-makna budaya yang sering dianggap berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi pasangan dalam perkawinan beda budaya, dilihat dari makna-makna dalam budaya yang sering dianggap berbeda. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan sifat deskriptif dan menggunakan metode studi kasus. Key informan didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan sebagai dengan teknik analisis dengan pembuatan penjelasan. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa kedua pasangan memiliki makna personal dan interpersonal yang berbeda-beda. Makna interpersonal yang dibangun kedua pasangan berdasarkan aturan moralitas dan ketersediaan sumber daya dan paling banyak digunakan di dalam transaksi komunikasi. Perbedaanperbedaan budaya banyak terjadi di dalam aturan konstitutif. Selain itu, pengalaman masa lalu juga mempengaruhi bahkan mengubah interpretasi maknamakna di dalam budaya.