Pemilihan Sumber Berita: Studi Kasus Pemberitaan Kebijakan Uni Eropa terhadap Minyak Kelapa Sawit di Indonesia pada Media Bisnis.com dan Kontan.co.id Periode Februari-April 2019
Main Author: | Maulida, Annisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/10703/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/10703/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi mengenai berita ekonomi yang memberitakan kasus penolakan Uni Eropa terhadap minyak kelapa sawit. Media yang memfokuskan menjadi media ekonomi seperti Bisnis Indonesia dan Kontan yang memiliki media online Bisnis.com dan Kontan.co.id. Pada awal awal Februari 2019 Komis Uni Eropa akan meresmikan Delegated Act mengenai penghapusan penggunaan minyak kelapa sawit untuk bahan bakar transportasi di negaranya. Kelapa sawit dan turunannya penting bagi perekonomian Indonesia karena sumber devisa negara, menyerap banyak tenaga kerja, kebun sawit milik rakyat kecil, dan menghemat pengeluaran negara untuk keamanan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan narsumber bedasarkan hubungan langsung dengan berita, memiliki otoritas terhadap masalah yang diberitakan, dan memiliki kompetensi dalam memberikan informasi terkait berita di Bisnis.com dan Kontan.co.id. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deksriptif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan pada berita Bisnis.com dan Kontan.co.id periode Februari 2019 sampai April 2019 tentang kebijakan Uni Eropa terhadap minyak kelapa sawit di Indonesia dengan mewawancarai redaktur dan melakukan pengumpulan data berupa daftar narasumber yang digunakan di kedua media ini. Hasil dari penelitian ini adalah pemerintah Indonesia dan asosiasi pengusaha sawit Indonesia menjadi narasumber yang sangat relevan dengan berita, dalam membuat kebijakan pemerintah Indonesia dan pengusaha Indonesia memiliki otoritas, dan tidak semua narasumber yang digunakan kompeten, seperti pengamat lingkungan.