Audience Framing pada Berita tentang Debat Calon Presiden Tahun 2019 di E-Paper Mediaindonesia.com
Main Author: | Wijaya, Verren |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/10397/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/10397/ |
Daftar Isi:
- Secara keseluruhan pemberitaan yang ada di media terutama yang dimiliki oleh Partai Politik masih dipengaruhi oleh aspek kepentingan pemilik media, salah satunya E-paper Mediaindonesia.com dalam memberitakan mengenai debat calon Presiden. Akan tetapi, saat ini audience sudah makin aktif dalam memberikan aspirasi maupun dalam membentuk interpretasi mereka. Audience bukanlah disebut sebagai khalayak pasif, melainkan khalayak aktif yang mampu menginterpretasikan maupun membingkai pesan yang ada sesuai dengan makna serta faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana persamaan dan perbedaan pembingkaian antara media dan audience dengan orientasi pemilihan yang berbeda tentang debat calon Presiden yang kedua dan keempat di E-paper Mediaindonesia.com. Dengan menggunakan metode analisis framing dan Audience Framing, didapatkan bahwa terjadi pembingkaian dalam berita yang dipublikasikan oleh E-paper Mediaindonesia.com dan munculnya perbedaan framing yang dihasilkan oleh informan karena faktor Integrated. Menurut Gamson, Faktor Integrated merupakan framing yang dibentuk berdasarkan pengaruh media, pengalaman pribadi, dan popular wisdom. Faktor Integrated yang peneliti dapatkan dari keseluruhan informan yaitu faktor pengalaman pribadi, faktor pekerjaan, maupun faktor literasi media. Selain itu, kebanyakan dari informan mengetahui adanya keberpihakan dalam berita tersebut dan Informan dengan orientasi pemilihan pada nomor urut 01 cenderung memiliki pembingkaian yang sama dengan pembingkaian yang dilakukan oleh media, sedangkan informan dengan orientasi pemilihan pada nomor urut 02 memiliki pembingkaian yang berbeda dengan media berupa penyangkalan isu maupun konfirmasi isu sesuai dengan interpretasi mereka.