Selektivitas Isu dalam Jurnalisme Perjalanan (Studi pada Kanal Travel Kompas.com dan Tempo.co)
Main Author: | Pramata, Delvin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/10371/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/10371/ |
Daftar Isi:
- Artikel perjalanan memberikan banyak informasi terkait objek wisata bagi para pembaca. Namun salah satu fenomena di tengah pelaksanaan jurnalisme perjalanan adalah muatan informasi yang ditengarai tidak berimbang. Beberapa ulasan masyarakat menyebutkan bahwa artikel perjalanan hanya memuat informasi positif dan cenderung menutupi hal negatif pada suatu objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan selektivitas isu yang dilakukan pada praktik jurnalisme perjalanan serta mempelajari prosesnya melalui metode ganda. Peneliti menganalisis 801 artikel perjalanan Kompas.com dan Tempo.co pada periode 24 Oktober 2018 - 24 Desember 2018. Peneliti juga melakukan wawancara dengan sejumlah jurnalis dan editor perjalanan. Untuk melakukan interpretasi data, peneliti mengadaptasi teknik analytical generalization, di mana peneliti memilih sejumlah kasus yang dianggap relevan dalam penelitian ini lalu dianalisis untuk digeneralisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kanal perjalanan Kompas.com dan Tempo.co melakukan seleksi isu karena faktor kesadaran jurnalis untuk mempromosikan wisata, berdasarkan momentum tertentu, dan terdapat kecenderungan untuk menonjolkan sudut pandang informasi positif pada artikel perjalanan. Faktor-faktor tersebut memiliki relevansi dengan beberapa nilai berita kontemporer. Jurnalisme perjalanan mengedepankan eksklusivitas topik beserta pengaruh yang ingin ditimbulkan kepada pembaca. Disimpulkan bahwa kanal perjalanan cenderung menyeleksi isu-isu negatif terkait pariwisata. Kanal ini juga terbukti menonjolkan sudut pandang positif pada artikel perjalanan untuk memajukan pariwisata dan memelihara kondisi psikologis pembaca.