Praktik Jurnalisme Bencana di Instagram: Analisis Isi Pemberitaan Bencana pada Akun Instagram Media Berita @Detikcom dan @Idntimes Periode Januari ? Desember 2018
Main Author: | Apriliyanti Legowo, Angelina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/10213/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/10213/ |
Daftar Isi:
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019, menyatakan bahwa kejadian bencana di Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Tahun 2018 menjadi waktu terjadinya bencana yang memberikan dampak paling besar. Besarnya dampak bencana didominasi kejadian-kejadian bencana geologi, seperti gempa bumi, tsunami, erupsi, dan tanah longsor. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang baik agar dampak bencana dapat diminimalisir. Selain lembaga pemerintah yang memberitahukan langsung, media juga memiliki peran penting dalam mengomunikasikan bencana secara efektif, salah satunya lewat media sosial Instagram. Mengingat penggunaan Instagram yang telah meningkat. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif, peneliti mencoba menggambarkan bentuk pemberitaan bencana geologi di dua akun media sosial berita, yakni @detikcom dan @idntimes. Dari 195 total unit sampel yang dianalisis, 65 unggahan di Instagram @detikcom dan 130 unggahan di Instagram @idntimes, rata-rata merupakan berita dalam bentuk foto yang disampaikan secara lugas dan singkat, tanpa unsur pembangun berita yang lengkap. Terlihat juga bahwa kedua media telah menjalankan fungsi pers/media dengan baik. Berdasarkan teori normatif dalam komunikasi massa yang dikaitkan dengan konsep jurnalisme, media juga sudah cukup menjalankan kewajiban sosialnya, yaitu dengan turut berperan dalam proses penyaluran bantuan. Namun, dalam menyampaikan informasi seputar mitigasi bencana, kewajiban sosial tersebut masih terlihat belum dipenuhi secara maksimal. Jumlah informasi mitigasi paling sedikit dibandingkan informasi terkait fase komunikasi lainnya. Padahal, informasi terkait mitigasi dapat mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana, sehingga dampak bencana pun dapat diminimalisir.