Pemaknaan Remaja terhadap Perilaku Seks Pranikah
Main Author: | Radius Saretta, Irene |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/10183/1/HALAMAN_AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/3/BAB_I.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/4/BAB_II.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/5/BAB_III.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/6/BAB_IV.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/7/BAB_V.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/10183/ |
Daftar Isi:
- Kasus tertangkapnya remaja di kos-kosan yang semakin marak di Indonesia, menunjukkan bahwa perilaku seks pranikah semakin hari semakin meningkat. Berdasarkan hasil survei BKKBN, 63% remaja di kota-kota besar sudah melakukan hubungan seksual pranikah. Seks pranikah yang masih dianggap tabu, membuat banyak remaja tidak mendapatkan informasi yang cukup perihal seksualitas. Komunikasi yang tidak baik antara orang tua dan anak juga menjadi penyebab perilaku tidak terkontrol pada remaja, sedangkan berdasarkan data dan penelitian terdahulu jika komunikasi terjalin dengan baik akan mencegah remaja melakukan hubungan seksual. Namun, terdapat kenyataan lain di mana terdapat remaja yang tetap melakukan hubungan seksual pranikah meskipun komunikasi yang terjalin dengan orang tua sudah dianggap baik, yang mana orang tua merupakan orang penting dalam membentuk konsep diri anak. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri remaja yang sudah melakukan seks pranikah dengan menggunakan konsep komunikasi antar pribadi dan konsep diri. Penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus ini, memiliki dua partisipan yaitu D dan R serta Andrea Gunawan sebagai informan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, rekaman arsip, dan dokumen lainnya, konsep diri pada remaja yang sudah melakukan seks pranikah yang utama terbentuk karena komunikasi dengan teman sebaya walaupun komunikasi dengan orang tua sudah terbuka dan sudah menekankan peran dan pandangan yang seharusnya. Sehingga, diharapkan ke depannya konsep diri remaja akan lebih kuat dan positif.