POLUSI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Main Author: Djaenab, Dr.
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Agama Islam Universitas Islam Makassar (UIM), Indonesia , 2019
Subjects:
Online Access: http://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/263
http://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/263/pdf
Daftar Isi:
  • Abtract:Humanity and the environment have a positive relationship. If humans treat the environment on the basis of trust, of course it will have an impact on environmental sustainability and a sustainable environment that will always benefit human life. Overcoming challenges that do not support the environment, will divert challenges to the entire community, including the order of life for mankind. Pollution in the Qur'an is not found concretely, but it is very clear, what is meant by the word fasada for all forms of derivation which implies destructive and destructive, both biological, physical and socio-cultural environments. Environmental damage can be caused by factors that affect the material that forms are substances that enter the environment and changes in their existence and factors that affect immaterial are other human behavior related to other people and their environment, both individuals and individuals who are interrelated. Abtrak:Umat manusia dan lingkungan hidup mempunyai keterkaitan yang positif. Apabila manusia memperlakukan lingkungan atas dasar sebagai pemegang amanah tentu akan berdampak pada kelestarian lingkungan dan lingkungan hidup yang lestari akan selalu memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia. Sebaliknya pelanggaran atau sikap yang tidak menunjang terhadap keberadaan lingkungan hidup, akan melahirkan polusi bagi seluruh makhluk termasuk tatanan kehidupan umat manusia. Polusi dalam Al-Qur'an tidak ditemukan secara konkrit, namun isyaratnya jelas, yang merujuk kepada kata fasada beserta segala bentuk derivasinya yang mengandung makna merusak dan membinasakan, baik lingkungan biologik, fisik maupun sosial budaya. Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor yang bersifat material yang wujudnya adalah seluruh zat yang masuk ke dalam lingkungan hidup dan mengganggu eksistensinya dan faktor yang bersifat immaterial adalah perbuatan buruk manusia yang mengganggu orang lain dan lingkungannya, baik secara individual maupun secara kolektif.