REPOSISI AGAMA SEBAGAI SUMBER SPIRITUALITAS MASYARAKAT MODERN

Main Author: Khalik, Muh. Fihris
Format: Article info Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Agama Islam Universitas Islam Makassar (UIM), Indonesia , 2019
Online Access: http://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/178
http://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/178/140
Daftar Isi:
  • Advancement of Science and Technology modern society opens new insights roomates are shown to the endless emptiness And ketidakbermaknaan life. Practical operating spawned a new phenomenon for review found faith laden with spritualitas the push comes qalbu management (Aam Gym), ESQ (Ari Ginanjar) and dzikr majlis (Arifin Ilham) to review Treating spirituality crisis of modern man. Time is now Islam Introduce inner dimensions shown to the west as an alternative human need on socialized them, at least three main purpose. first, participate share hearts save humanitarian role of conditions of confusion as a result of the loss of indigo-spiritual value. Second, the literature introducing or about aspect esoteric understanding of Islam, against the modern western society. Third, to review gives confirmation that the actual return aspect esoteric Islam, ie, Sufism, Islamic teaching is heart, so If wilayah dry singer snd no longer pulsed, then dried up aspects lie Islamic teachings.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat modern membuka wawasan baru yang kemudian berujung kepada kehampaan dan ketidakbermaknaan hidup. Secara praktis melahirkan gejala baru untuk menemukan kepercayaan yang sarat dengan spritualitas yang mendorong muncul Manajemen Qalbu (Aam Gym), ESQ (Ari Ginanjar) dan Majlis Dzikir (Ilham Arifin) untuk mengobati krisis spritualitas manusia modern. Kini saatnya Islam memperkenalkan dimensi batiniah kepada manusia Barat sebagai alternative yang perlu disosialisasikan pada mereka, setidak-tidaknya ada tiga tujuan utama. Pertama, turut serta berbagi peran dalam menyelamatkan kemanusiaan dari kondisi kebingungan sebagai akibat dari hilangnya nila-nilai spiritual. Kedua, memperkenalkan literatur atau pemahaman tentang aspek esoteris Islam, terhadap masyarakat Barat modern. Ketiga, untuk memberikan penegasan kembali bahwa sesungguhnya aspek esoteris Islam, yakni tasawuf, adalah jantung ajaran Islam, sehingga bila wilayah ini kering dan tidak lagi berdenyut, maka keringlah aspek-aspek lain ajaran Islam.