Pengaruh pupuk organik cair dari kulit buah Pisang Kepok (Musa paradisiacal formatypica) terhadap pertumbuhan Kangkung darat (Ipomea reptans poir)

Main Author: Windarsih, Desi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.iainambon.ac.id/324/1/FULL%20SKRIPSI_85.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/324/2/BAB%20I%2CIII%2CV_85.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/324/
Daftar Isi:
  • Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) adalah tanaman semusim atau tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum. Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti dengan sadarnya masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung disayuran kangkung. Kandungan gizi kangkung cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C,zat besi, kalsium, potasium, dan fosfor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair dari kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan kangkung darat (Ipomea reptans Poir), dan berapa besar pengaruh pupuk organik cair dari kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan kangkung (Ipomea reptans Poir). Tipe penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 6 ulangan, yaitu perlakuan P0 (tanpa kontrol), P1 (10 ml), P2 (20 ml), P3 (30 ml), dan P4 (40 ml). Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot segar tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair dari kulit buah pisang kepok (Musa paradisiacal formatypica) berpengaruh nyata terhadap parameter yang diuji. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa besar pengaruh pupuk organik cair kulit buah pisang kepok terdapat pada P1 dengan konsentrasi 10 ml/polybag memberikan pengaruh yang terbaik pada tinggi tanaman dengan rata-rata yaitu 50.73 cm, jumlah daun rata-rata yaitu 20.5 helai, dan bobot segar basah rata-rata yaitu 5.61 gram. Dibanding dengan perlakuan yang lain dan kontrol pada semua parameter pengamatan.