Fenomena Pernikahan Dini Dalam Membina Pendidikan Islam Anak Warga Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah

Main Author: Paila, Ayustiananda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.iainambon.ac.id/2218/1/BAB%20I%2C%20III%2C%20V.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/2218/2/FULL%20SKRIPSI.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/2218/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fenomena pernikahan dini, beserta sikap keluarga pernikahan dini dalam membina pendidikan islam anaknya dan faktor penyebab juga dampak dari pernikahan dini di Desa Wakal kecamatan leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Adapun Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) bagaimana fenomena pernikahan dini (2) bagaimana sikap keluarga pernikahan dini terhadap pendidikkan islam anak-anaknya, (3) faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan dini,(4) Apa saja dampak pernikahan dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data berupa tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan ada 3 sikap dari keluarga yang menikah dini dalam pendidikan anak yaitu (1) memasukan anak-anaknya pada lembaga islam seperti pesantren,TPQ (2) tidak memasukan anaknya ke pesantren,dan TPQ (3) mayoritas sikap orang tua sendiri belum mengetahui tujuan dan prinsip pendidikan agama Islam secara sempurna. jadi sedikit kemungkinan untuk terealisasikan tujuan pendidikan sesuai dengan syari’at Islam. Adapun faktor yang mempengaruhi pernikahan dini di Desa Wakal ada 3 yaitu (1) tingkat ekonomi yang rendah (2) faktor diri sendiri (3) faktor pendidikan. Dampak pernikahan dini di Desa Wakal terbagi atas 2 yaitu (1) dampak positif dan (2) dampak negative. Dampak postif yaitu (1) dapat mengurangi angka perzinahan, (2) dapat meringankan beban hidup salah satu belah pihak atau kedua belah pihak, (3) membentengi pemuda atau pemudi dari penyimpangan, karena pernikhan tersebut dapat mewujudkan bagi mereka kesempatan untuk memuaskan kebutuhan seksual. Dampak Negatif (1) dampak sosial, (2) timbulnya kekerasan dalam rumah tangga, (3) berdampak pada psikologis.