Tradisi Tartibe Sebagai Komunikasi Tradisional di Negeri Buano Utara Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat

Main Author: Tuhuteru, Midun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.iainambon.ac.id/2207/1/BAB%20I.III.V.PDF
http://repository.iainambon.ac.id/2207/2/MIDUN%20TUHUTERU.PDF
http://repository.iainambon.ac.id/2207/
Daftar Isi:
  • Tradisi tartibe merupakan sarana atau media tradisional penyebaran atau penyampaian informasi yang digunakan oleh masyarakat setempat secara turun• temurun sejak nenek moyang. Tartibe didalamnya terdapat beberapa orang tua Bapak Imam, Hatibe, Sara'a, dan modim.Tujuan penilitian ini untuk mengetahui proses dan manfaat tradisi tartibe sebagai komunikasi tradisional di Negeri Buano Utara, dan dijadikan sebagai informasi serta solusi untuk terus menjaga dan melestarikan budaya atau tradisi tartibe. Metode penilitian ini digunakan, deskriptif kualitatif. Penilitian berlangsung selama satu bulan, terhitung dari tanggal 20 Juli 2020 sampai pada tanggal 20 Agustus 2020. lokasi penilitian di Negeri Buano Utara. Subjek Penilitian tokoh masyarakat 2 orang, tokoh agama 4 orang, Tokoh Adat 3 orang, teknik pengumpulan data yang dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penilitian dapat diketahui tradisi tartibe suatu informasi yang di sampaikan langsung oleh lebe kepada seluruh masyarakat berdasarkan hasil mufakat (musyawarah) yang di hadiri oleh Guru Mahu, Tukang Menani, Imam, dan Raja. Tradisi tartibe masyarakat masih merasakan sebagai wujud informasi, dengan antar tartibe masyarakat mengatahui kapan tahalil bulan puasa, malam laitulqadar, idul adha, idul fitri. Tartibe juga masyarakat Buano Utara memberikan sumbangan dalam bentuk suka rela kepada lebe (penghulu mesjid) untuk dijadikan sebagai keperluan mesjid seperti pembelian pulsa listrik, lampu dan keperluan lainnya.