Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13 Ambon
Main Author: | Hilato, Fitria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainambon.ac.id/1831/1/BAB%20I.III.V.pdf http://repository.iainambon.ac.id/1831/2/FULL%20SKRIPSI.pdf http://repository.iainambon.ac.id/1831/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas pelaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kajiannya dilatarbelakangi oleh dekadensi moral dan akhlak masyarakat terutama pada akhlak peserta didik yang termuat dalam sikap spiritual dan sikap sosial yang berpengaruh kepada keseharian peserta didik. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui proses penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13 Ambon (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak di SMA Negeri 13 Ambon. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2021 sampai dengan 15 Februari 2021. Pelaksanaan ada 9 orang informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) proses penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam melalui pembinaan di kelas maupun di luar kelas tentang etika pergaulan dan juga kebiasaan yang baik. Dimana dalam pembinaan tersebut mampu memberikan acuan bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai pendidikan akhlak terhadap peserta didiknya yaitu tentang nilai religius, jujur, toleransi, disiplin dan juga tanggung jawab sudah berjalan dengan baik. Kemudian (2) faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, antara lain adanya kurikulum 2013 yang mendukung proses pembelajaran, tenaga pendidik dan warga sekolah, serta sarana prasana yang menunjang. Untuk faktor penghambat, yaitu belum maksimal peran dari beberapa orang tua di lingkungan keluarga dan perkembangan teknologi yang begitu pesat.