Proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah Matematika berdasarkan teori Piaget pada materi Program Linear di kelas XI SMA Negeri 11 Ambon

Main Author: Sopamena, Patma
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.iainambon.ac.id/1504/1/Proses%20berpikir%20siswa%20dalam%20memecahkan%20masalah%20Matematika%20berdasarkan%20teori%20Piaget%20pada%20materi%20Program%20Linear%20di%20kelas%20XI%20SMA%20Negeri%2011%20Ambon.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/1504/
Daftar Isi:
  • Proses berpikir adalah urutan kegiatan atau aktivitas mental dan jiwa yang terjadi secara terencana dan sistematis untuk menghubungkan gagasan- gagasan yang diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan yang diharapkan dengan akal budinya. Piaget mengemukakan bahwa setiap organisme yang ingin mengadakan penyesuaian (adaptasi) dengan lingkungannya harus mencapai keseimbangan (ekuilibrium), yaitu antara aktivitas individu terhadap lingkungan (asimilasi) dan aktivitas lingkungan terhadap individu (akomodasi). Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori Piaget pada materi program linear kelas XI SMA Negeri 11 Ambon. Tipe penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, instrument yang digunakan adalah tes uraian dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa subjek DA (S1) melakukan proses berpikir yaitu, langsung dapat menentukan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan, langsung menentukan rencana penyelesaian masalah sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah, langsung dapat menggunakan strategi penyelesaian masalah yang telah dibuat pada langkah sebelumnya dan langsung dapat menarik kesimpulan. Sedangkan subjek WAD (S2) melakukan proses berpikir yaitu langsung dapat mengidentifikasi hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah, selanjutnya WAD mengalami kebingungan dalam menentukan rencana penyelesaian masalah sehingga proses berpikirnya terjadi disequilibrasi yang kemudian WAD mengkonstruksi skema yang dimiliki dengan informasi yang ada pada masalah untuk menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, kemudian langsung menyelesaikan masalah sesuai perencanaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya dan langsung dapat menarik kesimpulan yang tepat.