Makna Filosofis Pada Simbol Seni Tipa Sawat Di Desa Otademan Kecamatan Wakate Kabupaten Seram Bagian Timur

Main Author: Keliwawa, Rakiba
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.iainambon.ac.id/1213/1/BAB%20I%2C%20III%2C%20V.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/1213/2/FULL%20SKRIPSI.pdf
http://repository.iainambon.ac.id/1213/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna filosofi yang terdapat pada simbol tipa sawat di desa Otademan Kecamatan Wakate Kabupaten Seram Bagian Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian adalah makna simbolik yang terdapat pada kesenian tradisional Tipa Sawat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli, subjek penelitian adalah pelatih kesenian Tipa Sawat, penari, tokoh masyarakat, dan orang-orang yang mengetahui kesenian tradisional Tipa Sawat. Teknik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis deskriptif kualitatif, dimana tehnik ini penulis gunakan untuk menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah penulis peroleh dari hasil metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah (1). Tipa sawat digunakan sebagai sarana pelaksanaan pertunjukan hiburan yang mengandung makna dan nilai estetis bagi masyarakat Otademan. Nilai-nilai dan fungsi kesenian tipa sawat memang tidak sacral, Melalui pertunjukan tipa sawat, kita dapat memahami dunia penuh makna yang tersimpan dalam bentuk khasanah nilai dan filosofinya. Nilai-nilai tersebut terkemas dalam keindahan seni yang disebut estetika pergelaran musik tradisional. Tentunya tidak hanya kemasan nilai estetik yang tersajikan dalam pertunjukan tipa sawat, melainkan nilai etika dan falsafah menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai ruh pertunjukan dari aspek nilai dan makna. (2) Seni tipa sawat mempunyai simbol yaitu: (a) Sebagai simbol Ekspresif; melalui musik dan tarian tipa sawat, masyarakat dapat merasakan dan menghayati pertunjukan yang dimainkan. (b) Sebagai Simbol Konstitutif; pelaksanaan upacara tersebut merupakan suatu kepercayaan dari suatu masyarakat yang terlihat pada gerakan tarian yang dimainka oleh Ilu dan Sena.