PENGARUH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN EPILEPSI
Main Authors: | Pinzon, Rizaldy Taslim, Wijono, Andre Dharmawan, Sanyasi, Rosa De Lima Renita, Jesisca, Fransiscus Buwana |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://callosumneurology.org/index.php/callosumneurology/article/view/17 http://callosumneurology.org/index.php/callosumneurology/article/view/17/23 |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Epilepsi merupakan penyakit neurologis yang mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Hanya ada sedikit penelitian tentang kualitas hidup pasien epilepsi di Indonesia. Tujuan: Melihat hubungan antara usia, usia saat onset pertama muncul, dan durasi epilepsi terhadap kualitas hidup pasien epilepsi. Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di Departemen Neurologi, Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Indonesia pada November 2017 sampai Februari 2018. Pasien epilepsi yang berusia ≥ 18 tahun diikutkan dalam penelitian ini. Kualitas hidup diukur menggunakan instrument Short form 8 (SF-8). Hasil: Terkumpul 27 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien dengan usia ≥ 60 tahun secara signifikan mengalami penurunan kualitas hidup dalam beberapa aspek, yaitu: physical functioning (42.44±8.243), general health (40.04±7.641), role emotional (39.60±7.638), mental health (43.50±10.347), dan mental component score (42.04±10.282). Pasien dengan usia saat onset pertama muncul ≥ 55 tahun secara signifikan memiliki role emotional (40.54±7.245) dan mental component score (42.98±10.155) yang lebih rendah. Durasi epilepsi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien epilepsi. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan usia saat onset epilepsi pertama muncul berhubungan dengan kualitas hidup pasien epilepsi. Kata kunci: Epilepsi, Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Usia, Kualitas Hidup, SF-8.