Studi Hidrogenasi Minyak Biji Kapok dengan Katalis Pd/C untuk Bahan Baku Biodiesel

Main Authors: Hudaya, Tedi, Hernas Soerawidjaja, Tatang, Liana, Liana
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Research Report - Engineering Science , 2014
Online Access: http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/view/120
http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/view/120/107
Daftar Isi:
  • Bahan bakar yang saat ini sangat banyak digunakan sebagai sumber energi adalahbahan bakar minyak (BBM). BBM merupakan sumber daya tak terbaharui karena prosespembentukannya yang memakan waktu yang sangat lama. Untuk mengantisipasi terjadinyakrisis bahan bakar, perlu dikembangkan bahan bakar berbasis sumber daya yang dapatdiperbaharui, salah satunya adalah biodiesel. Bahan baku biodiesel yang potensial untukdikembangkan di Indonesia adalah minyak biji kapok (Ceiba pentandra). Namun biodieselyang berasal dari biji kapok ternyata bereaksi positif pada Uji Halphen, karena masihmengandung gugus siklopropenoid. Gugus siklopropenoid bersifat reaktif sehingga membuatbiodiesel menjadi kental (viscous) dan menimbulkan deposit yang menyebabkanpenyumbatan pada nozzle mesin/motor diesel.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi proses hidrogenasi yang cocokuntuk mengkonversi gugus siklopropenoid dalam minyak biji kapok. Penelitian dilakukandengan proses hidrogenasi perpindahan minyak biji kapok menggunakan larutan kaliumformat sebagai pendonor hidrogen. Katalis 5% palladium dengan penyangga karbon dibuatdan digunakan untuk mempercepat dan mendukung terjadinya proses hidrogenasi.Temperatur hidrogenasi dilakukan pada temperatur rendah agar reaksi polimerisasi gugussiklopropenoid tidak terjadi. Jumlah katalis Pd/C ditentukan agar proses hidrogenasi terjadidengan efisien, mengingat harga Palladium yang tinggi. Metode titrasi menggunakan reagenDurbetaki dilakukan untuk mengetahui konsentrasi gugus siklopropenoid sebelum dansetelah proses hidrogenasi.Proses hidrogenasi perpindahan dengan menggunakan larutan kalium format(KCOOH) 10M sebagai sumber hidrogen dapat mengkonversi gugus siklopropenoid yangterkandung dalam minyak kapok. Semakin lama proses hidrogenasi dilakukan, maka semakinbanyak gugus siklopropenoid yang terkonversi. Namun, minyak kapok memiliki suatubatasan dimana minyak tersebut akan berubah strukturnya akibat terjadinya reaksipolimerisasi. Dalam rentang percobaan yang telah dilakukan, proses hidrogenasi lebih baikdilakukan pada temperatur 55oC.