Pengaruh Umur, Pendidikan, Jam Kerja, Pengalaman Kerja Dalam Meningkatkan Penrdapatan Pekerja Pada Industri Kecil Kerajinan Manik-Manik

Main Author: Mas'adah, Mas'adah
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang , 2014
Online Access: https://ejournal.undar.ac.id/index.php/intake/article/view/397
https://ejournal.undar.ac.id/index.php/intake/article/view/397/280
Daftar Isi:
  • Pekerja pada industri kecil identik dengan upah atau pendapatan yang kecil sehingga tingkat kesejahteraan juga rendah. Tetapi walaupun identik dengan upah yang kecil tapi sektor inilah yang mampu bertahan dan sebagai alternatif penyelamat ekonomi rakyat dan penyedia lapangan kerja bagi masyarakat akibat karena adanya ledakan pengangguran, akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan. dimasa pasca krisis moneter tahun 1997. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan menurut umur terhadap upah pekerja, pendidikan terhadap upah pekerja, jam kerja terhadap upah pekerja dan pengalaman kerja terhadap upah pekerja. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan menurut umur terhadap upah pekerja, pendidikan terhadap upah pekerja, jam kerja terhadap upah pekerja dan pengalaman kerja terhadap upah pekerja. Adapun kegunaan penelitian ini adalah disamping untuk menambah pengetahuan peneliti juga diharapkan dapat berguna bagi pemerintah daerah maupun peneliti-peneliti selanjutnya. Dari analisa data dengan menggunakan Chi-Square Test diketahui bahwa terdapat perbedaan yang berati dalam hal upah pekerja bila dilihat berdasarkan umur dan jam kerja. Namun tidak demikian halnya untuk variabel pendidikan dan pengalaman kerja dimana hasil Chi-Square Test menunjukkan nilai yang signifikan pada taraf diatas 10%. Adapun daran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya peningkatan program pendidikan dan latihan untuk meningkatkan ketrampilan pekerja dan pengembangan kewiraswastaan pengrajin. Dan kemudian perlu terus dikembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai jual. Serta perlu adanya dukungan pemerintah dalam promosi produk untuk memperluas jangkauan daerah pemasaran.