Peningkatan Perolehan Hasil Belajar Menganalisis Teks Prosedur Kompleks Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Cycle Learning Siswa Kelas X TPM A SMK Negeri 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo

Main Author: Sudarwati, Sudarwati
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Dinas Pendidikan Kota Madiun Bekerjasama dengan PGRI Kota Madiun , 2019
Online Access: https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JIPP/article/view/294
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JIPP/article/view/294/263
Daftar Isi:
  • Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang optimal. Berdasarkan kenyataan di lapangan membuktikan bahwa 66,67% dari siswa Kelas X TPM A SMK Negeri 1 Jenangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki hasil belajar dalam kategori rendah. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran konstruktivisme. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan memiliki alokasi 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) dan terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatkan perolehan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X TPM A SMK Negeri 1 Jenangan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Cycle Learning cukup efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X TPM A SMK Negeri 1 Jenangan. Hal ini dibuktikan dengan adanya data yang menunjukkan peningkatan persentase siswa yang memiliki nilai kategori baik yang diikuti ketuntasan belajar siswa meningkat dalam setiap siklusnya, yakni pada siklus I mencapai 25,00% ketuntasan belajar 41,67%, siklus II mencapai 52,78% ketuntasan belajar 69,44%, dan siklus III meningkat menjadi 63,89% dan ketuntasan belajar 88,89%.