Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Drama Pendek Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (Eb) Siswa Kelas VI SDN 1 Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo

Main Author: Kalsum, Umi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KOTA MADIUN , 2018
Online Access: https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JEG/article/view/85
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JEG/article/view/85/78
Daftar Isi:
  • Dari data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan sangat rendah, yakni hanya 50,00% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 57,08. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang kurang baik. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2x35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas VI, Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan hasil belajar Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I  67,91; siklus  II 75,42, dan siklus III 81,25. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 79,17%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.