PENGEMBANGAN BANK SAMPAH PADA MASYARAKAT DI BANTARAN SUNGAI CIKAPUNDUNG

Main Author: Sekarningrum, Bintarsih
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Padjadjaran , 2017
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16414
http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16414/8010
Daftar Isi:
  • Dilatarbelakangi temuan penelitian bahwa gerakan yang dilakukan oleh komunitas dalam mengelola sampah di bantaran sungai Cikapundung bersifat fungsional karena telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Program Cikapundung Bersih dan memberikan pengaruh terhadap berkurangnya kebiasaan masyarakat membuang sampah kesungai. Namun, pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut masih terbatas pada sistem pewadahan sampah. Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah hanya dilakukan oleh beberapa kelompok pada masyarakat di bantaran sungai Cikapundung. Melihat fakta tersebut, penulis menyadari bahwa sangat penting untuk melakukan upaya pengelolaan sampah dari tingkatan terkecil yaitu keluarga atau komunitas.Untuk menunjang ide pengembangan model pengelolaan sampah pada masyarakat di bantaran sungai Cikapundung, penulis telah melakukan studi komparasi mengenai model-model pengelolaan sampah di kota-kota lainnya seperti Surabaya, Malang, dan Tangerang yang telah berhasil dalam melakukan pengelolaan sampah secara partisipatif. Studi tersebut telah memberikan sumber inspirasi untuk mencari dan menemukan model pengelolaan sampah yang efektif dan memiliki kesesuaian dengan kondisi masyarakat di bantaran sungai Cikapundung.Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat pelatihan dialog-partisipatif dengan cara mengajak warga masyarakat untuk terlibat langsung dalam pelatihan tentang pengelolaan sampah. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan tokoh masyarakat yang telah berhasil mengembangkan masyarakatnya,sehingga dapat menjadi motivasi warganya untuk terlibat menjadi nasabah bank sampah.Karya utama pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan melibatkan masyarakat yang ada di wilayah bantaran sungai Cikaundung mulai dari hulu sungai (Kecamatan Lembang) sampai dengan wilayah hilir sungai Cikapundung (Kecamatan Dayeuhkolot), dengan kriteria wilayah yang sudah memiliki bank sampah dan wilayah yang belum memiliki bank sampah. Masing-masing wilayah diwakili oleh 1 orang aparat desa dan 1 orang tokoh penggerak yang secara sukarela dan memiliki motivasi untuk mengembang bank sampah, setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari pelatihan. Dalam pelatihan ini, narasumber yang didatangkan adalah individu-individu orang yang memiliki pengalaman praktis dan keahlian yang telah teruji dalam pengelolaan sampah, sehingga dapat menjadi lesson learn dan juga inspirasi yang dapat memotivasi munculnya gerakan pengelolaan sampah di komunitas masing-masing.Ulasan terhadap karya pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa, diperoleh temuan penting dalam proses pengelolaan bank sampah. Pertama, keinginan kuat dari masyarakat untuk memperbaiki dan menjaga kondisi lingkungan. Masyarakat memiliki kesadaran menjaga kebersihan lingkungan rumah mereka, namun kesadaran tersebut belum menjadi kesadaran kolektif bagi seluruh masyarakat, sehingga proses pengelolaan sampah masih menggunakan paradigma konvensional. Kedua, masyarakat masih melihat sampah sebagai sesuatu yang tidak bisa dimanfaatkan kembali, sehingga belum melakukan pemilahan sampah.Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa pihak berwenang, pemerintah daerah dan institusi/organisasi sosial harus memberikan program yang kontinyu, agar masyarakat lokal memiliki kesadaran tentang pentingnya memiliki kebiasaan yang baik dalam pengelolaan sampah secara efektif dan bijaksana. Pelatihan ini telah berdampak pada terjadinya perubahan perilaku dan cara pandang masyarakat yang menjadi peserta pelatihan untuk mengelola sampah secara komunal. Kata Kunci:Gerakan Sosial, Pengelolaan Sampah, Bank Sampah, Masyarakat bantaransungai