Dialektika Dasein Dan Semesta Bahasa

Main Author: rosyadi, salim
Format: Article info application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten , 2019
Online Access: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/aqlania/article/view/2300
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/aqlania/article/view/2300/1739
Daftar Isi:
  • Hermeneutika Fenomenologi hadir sebagai uapaya kritik atas hermeneutika yang metodis yang menjadikan realitas dipahami dengan kekakuan dan bersifat hitam-putih. Percangkokan Hermeneutika  dengan Fenomenologi itu dimulai ketika Hedegger membawa dirinya langsung kepada sebuah tataran ontologi mengenai jumlah tertentu untuk memulihkan pemahaman, yang tidak lagi menjadi model pengetahuan, melainkan lebih sebagai model ada. Dalam pemahaman Heidegger lingkaran hermeneutika fenomenologi itu ketika terjadinya dialog anatara dasein dengan dunia kebahasaan, yang mana asal mula tempat segala bentuk pikiran lainnya dapat muncul melalui kesatuan yang saling memuat secara timbal balik dari manusia (sebagai pengguna bahasa) dengan dunia. Suatu lingkaran Hermeneutika. Sehingga bagi Heidegger bahasa mengacu kepada pikiran kemudian dasein, di mana keduanya erat berdialektika.