PENGARUH PUTARAN DAN KECEPATAN TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN TUMPUL LAS FSW TAK SEJENIS ANTARA AL 2024-T3 DENGAN AL 1100

Main Author: Hariyanto, .; Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.Sudarto,S.H, Tembalang.Kotak Pos 6199/smg,Semarang 50329, Telp.7474417, 7466420 (Hunting).Fax 7472396
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik , 2012
Online Access: http://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/view/311
http://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/PROSIDING_SNST_FT/article/view/311/405
Daftar Isi:
  • Aluminium 2024-T3 merupakan jenis aluminium paduan yang banyak digunakan untuk struktur seperti konstruksi pesawat terbang, kapal dan mobil, karena mempunyai banyak keunggulan seperti kekuatan tarik relatif tinggi, sifat mampu bentuk (formability) baik, tahan korosi dan merupakan logam ringan. Namun demikian salah satu kelemahan Al 2024-T3 adalah sifat mampu las (weldability) rendah yang ditandai dengan terjadinya retak panas (solidification cracking ) saat pengelasan menggunakan las busur listrik . Pengelasan tak sejenis antara Al 2024-T3 dan Al 1100 mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi akibat perbedaan metalurgi dan sifat fisika logam seperti konduktifitas termal, koefisien muai termal dan masa jenis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan teknik penyambungan logam tak sejenis antara Al 2024-T3 dengan Al 1100 dengan menggunakan las FSW. Proses FSW dilakukan pada sambungan tumpul (butt Joint ) tak sejenis antara pelat aluminium paduan Al 2024-T3 dengan Al 1100 dan ukuran pelat 160 x 110 x 4,3 mm dengan arah las sepanjang 110 mm. Parameter las yang digunakan adalah putaran tool 1450, 1850 dan 2250 rpm dengan kecepatan maju 6 mm/min dan 12 mm/min Selanjutnya dilakukan pengujian yang meliputi pengamatan uji tarik dan uji fatik Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kecepatan maju 6 mm/min, peningkatan putaran tool dari 1450 rpm ke 1850 rpm menyebabkan kenaikan kekerasan dan tegangan tarik dan selanjutnya terjadi penurunan jika putaran dinaikan menjadi 2250 rpm. Kecenderungan yang sama terjadi kecepatan maju 12 mm/min . Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai optimum putaran tool terjadi pada 1850 rpm ditandai dengan kekerasan, tegangan tarik dan ketahanan terhadap laju perambatan retak yang paling baik. Kata kunci : FSW, aluminium, putaran dan kecepatan.