Nilai-nilai Islam dalam Tradisi Kamomoose Di Buton Sulawesi Tenggara
Main Authors: | Hasaruddin, Hasaruddin; Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Hendraman, Hendraman; Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Terbitan: |
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/583 |
Daftar Isi:
- Indonesia hingga saat ini dianggap sebagai negara yang dihuni umat Islam dengan jumlah terbesar di dunia. Oleh karena itu, berbagai tradisi yang dilakukan oleh penduduknya tidak terlepas dari nilai-nilai ajaran Islam yang termaktub dalam Alquran ataupun yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Nusantara adalah tradisi kamomoose yang senantiasa dilestarikan oleh masyarakat Lakudo Kabupaten Buton, yang biasanya dilakukan setahun sekali sebagai ungkapan syukur atas berkumpulnya seluruh kerabat yang datang berlibur ke kampung halaman. Dalam tradisi kamomoose masyarakat berbaur menjadi satu, semua larut dalam kebahagiaan tanpa memandang kelas dan strata sosial. Tradisi tersebut telah dilakukan secara turun-temurun dan tetap dilestarikan hingga saat ini, tradisi ini mengandung nilai-nilai ajaran Islam di Buton seperti pande-pandeaow, adati serta nokalambemo.-----Indonesia is the largest number of Muslim population in the world today. Therefore, different traditions carried out by its inhabitants. The Indonesians’ local traditions, subsequently, are inseparable with the values preserved in the teachings of Islam which the Qur’an or exemplified by the Prophet Muhammad. One tradition that is owned by the people of an Indonesia’s archipelago is kamomoose tradition. The tradition has been preserved by Lakudo community of Butonese of Southeast Sulawesi which is usually done once a year as an expression of gratitude for the gathering of the entire relatives who come on vacation to hometown. In the kamomoose event, the community members gather and mix together in one place regardless of class and social stratum. The tradition has been carried out from generation to generation and remains preserved until today. This tradition contains the values of Islam on local traditions in Buton, such as, pande–pandeaow, and nokalambemo.