HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 KASIHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara layanan bimbingan belajar dan motivasi belajar dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kasihan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Populasi penelitian berjumlah 132 siswa dan sampel diambil secara simple random sampling sehingga terpilih sebanyak 65 siswa. Data diambil menggunakan angket. Sebelum digunakan untuk mengambil data, angkat diujicoba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Hasil ujicoba instrumen untuk variabel layanan bimbingan belajar dari 35 soal terdapat 2 butir soal gugur sehingga terdapat 33 butir sahih. Untuk variabel motivasi belajar dari 30 butir terdapat 2 butir gugur sehingga terdapat 28 butir sahih, dan untuk variabel kedisiplinan belajar terdapat 26 butir sahih. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan regresi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada hubungan antara layanan bimbingan belajar dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kasihan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dibuktikan dengan perolehan nilai rxy product moment sebesar 0,387 kemudian dibandingkan dengan nilai p adalah 0,002, artinya rxy lebih besar dari nilai p, (2) Ada hubungan motivasi belajar dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kasihan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dibuktikan dengan perolehan nilai rxy product moment sebesar 0,645 kemudian dibandingkan dengan nilai p adalah 0,000, artinya rxy lebih besar dari nilai p, (3) Ada hubungan layanan bimbingan belajar dan motivasi belajar dengan kedisiplinan belajar siswa VIII SMP Negeri 3 Kasihan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dibuktikan dengan teknik regresi yaitu uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 22,258 kemudian dibandingkan dengan nilai p diperoleh nilai 0.000. Ketentuan uji hipotesis menyatakan bahwa apabila F hitung lebih besar dari nilai p. Implikasinya : Guru pembimbing diharapkan juga memberikan informasi yang lebih jelas kepada siswa bahwa bimbingan belajar akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai belajar sehingga akan meningkatkan motivasi dan kedisiplinan dalam belajar. Siswa diharapkan untuk aktif mengikuti kegiatan layanan bimbingan belajar sehingga akan mempunyai persepsi positif dan akan mendorong munculnya motivasi serta disiplin dalam belajar Orang tua perlu mengingatkan siswa akan arti pentingnya belajar secara rutin dengan kesadaran bukan dari paksaan. Dengan belajar secara rutin maka permasalahan dalam belajar akan dapat teratasi. Orang tua perlu memberikan bimbingan kepada anak-anaknya dalam kegiatan belajar. Dengan adanya perhatian dalam belajar anak akan semakin rajin dan aktif dalam belajar.