PENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SDN KAPITERAN KEMIRI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian pembelajaran ini adalah: 1) meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis IPS melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN Kapiteran Kemiri Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016, 2) meningkatkan Prestasi Belajar IPS melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN Kapiteran Kemiri Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian pembelajaran ini dilaksanakan di SDN Kapiteran Kemiri Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kapiteran yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian pembelajaran ini menunjukkan bahwa; 1) melalui penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis IPS siswa kelas IV SDN Kapiteran Kemiri Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016, ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor keterampilan berpikir kritis IPS sebesar 0,52 atau 52% dan frekuensi keterampilan berpikir kritis IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 8 siswa atau 40% pada pra-siklus, meningkat menjadi 0,67 atau 67% dan frekuensi keterampilan berpikir kritis IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 13 siswa atau 65% pada akhir siklus 1, dan meningkat lagi sebesar 0,85 atau 85% dan frekuensi keterampilan berpikir kritis IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 17 siswa atau 85% pada akhir siklus 2. 2) melalui penerapan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Kapiteran Kemiri Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016, ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar IPS sebesar 0,55 atau 55% dan frekuensi ketuntasan belajar IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 8 siswa atau 40% pada pra-siklus, meningkat menjadi 0,71 atau 71% dan frekuensi ketuntasan belajar IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 13 siswa atau 65% pada akhir siklus 1, dan meningkat lagi sebesar 0,87 atau 87% dan frekuensi ketuntasan belajar IPS yang mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 17 siswa atau 85% pada akhir siklus 2.