ANALISIS PERBANDINGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN AKURASI DALAM MENENTUKAN TARIF RAWAT INAP (Studi Empiris pada Rumah Sakit Umum Queen Latifa)

Main Author: INTAN FINNA PUSPITASARI, 12133100023
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.upy.ac.id/554/1/Dokumen%201_%20%20hlm.%20Sampul%2C%20Abstrak%2C%20Persetujuan...hingga%20Dafta.pdf
http://repository.upy.ac.id/554/2/Dokumen%20BAB%20II.pdf
http://repository.upy.ac.id/554/3/Dokumen%20BAB%20III.pdf
http://repository.upy.ac.id/554/4/Dokumen%20BAB%20IV.pdf
http://repository.upy.ac.id/554/5/Dokumen%20BAB%20V%20dan%20Daftar%20Pustaka%20%2B%20Lampiran%20Penting.pdf
http://repository.upy.ac.id/554/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan metode Activity Based Costing. Jika digunakan dalam penentuan tarif rawat inap pada Rumah Sakit Queen Latifa dan untuk mengetahui perbandingannya tarif rawat inap, dengan menggunakan metode Konvensional dan metode Activity Based Costing pada Rumah Sakit Queen Latifa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam menghasilkan produk atau jasa sehingga dapat diketahui seberapa besar biaya daya. Aktivitas tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok aktivitas, yaitu perawatan pasien, laundry, pemeliharan gedung, pemeliharaan pasien dan pelayanan. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Queen Latifa Yogyakarta pada tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif komperatif yaitu analisis tarif rumah sakit saat ini, menetapkan biaya berdasarkan Activity Based Costing, menetapkan metode Konvensional, kemudian membandingkan tarif rawat inap metode Konvensional dengan metode Activity Based Costing. Hasil penelitian menujukkan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing, apabila dibandingkan dengan metode Konvensional maka metode Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada kelas VIP yang memberikan hasil yang lebih keci, yaitu tarif Konvensional Rp. 840.277,7 sedangakan menggunakan Activity Based Costing Rp. 595.260,13 sehingga selisih keduannya Rp. 245.017,57. Hal ini disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk lebih rinci dengan menggunakan cost driver. Menggunakan metode Activity Based Costing maka perhitungan menjadi lebih akurat dan laba yang dihasilkan lebih besar.