UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN

Main Author: Hesti Yunitasari, 11144100142
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.upy.ac.id/324/1/Artikel%20Hesti%20Yunitasari.pdf
http://repository.upy.ac.id/324/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIF SMP N 2 Srandakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIF SMP N 2 Srandakan yang berjumlah 26 siswa dan objek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan. Teknis analisis data dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan persentase dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket motivasi belajar, hasil belajar siswa, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIF SMP N 2 Srandakan yaitu melakukan pembelajan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yaitu model pembelajaran yang mempunyai ciri khusus yaitu permainan pasangan kartu. Permainan pasangan kartu dalam model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dikarenakan dalam permainan kartu tersebut siswa dalam mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. (2) Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIF SMP N 2 Srandakan pada pembelajaran matematika yaitu untuk setiap indikator pada pra tindakan berkategori cukup, meningkat pada siklus I tetapi masih dengan kategori cukup, dan pada siklus II meningkat dengan kategori tinggi. (3) Hasil tes hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu pada pra tindakan nilai rata-rata kelas sebesar 47,38 (kategori rendah) dengan persentase ketuntasan belajar 0%, pada tes siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 78,76 (kategori cukup) dengan persentase ketuntasan belajar 69,23%, dan pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 80,31 (kategori tinggi) dengan persentase ketuntasan belajar 80,77% (kategori tinggi).