ASESMEN MEMBACA PERMULAAN SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA (DYSLEXIA)

Main Author: Bayu Pamungkas, M.Pd., Program Studi PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.upy.ac.id/1793/1/3.%20BAYU%20PAMUNGKAS%2C%20M.Pd.pdf
http://repository.upy.ac.id/1793/7/cover%20Prosiding%20SEMNAS%20PGSD%202017%20UPY.pdf
http://repository.upy.ac.id/1793/
Daftar Isi:
  • Dalam upaya memahami masalah dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, seorang guru selalu membutuhkan data yang akurat berkenaan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi setiap anak didiknya. Untuk dapat menggali data dan informasi tentang kebutuhan dari masalah yang dihadapi anak, guru dapat melakukannya melalui kegiatan yang disebut asesmen. Asesmen dapat dipandang sebagai upaya yang sistematis untuk mengetahui kemampuan, kesulitan dan kebutuhannya pada bidang tertentu, data hasil asesman dapat dijadikan bahan dalam penyusunan program pembelajaran individual. Kasus kesulitan belajar membaca (dyslexia) sering ditemukan di SD. Guru SD seringkali dibuat bingung mengapa salah satu atau sebagian siswanya belum dapat membaca seperti siswa-siswa lain di kelasnya. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut perlu dilakukan asesmen membaca dengan instrumen asesmen yang tepat. Dengan instrumen asesmen membaca yang tepat, guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa, apa kesulitan membaca yang dialami siswa dan apakah faktor penyebab kesulitan tersebut. Artikel ini membahas tentang pentingnya proses asesmen membaca permulaan dilakukan oleh seorang guru dalam rangka sedini mungkin mendeteksi kesulitan belajar membaca yang mungkin dialami siswanya sehingga selanjutnya dapat disusun program pembelajaran yang disesuaikan terkait dengan hambatan dan kesulitan yang dialami siswa.