UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 3 KASIHAN

Main Author: Devi Natalia, 10144100223
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.upy.ac.id/135/1/ARTIKEL%20SKRIPSI%20DEVI.pdf
http://repository.upy.ac.id/135/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3 Kasihan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VIIIE sebanyak 25 siswa. Objek penelitian ini adalah meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara guru matematika kelas VIIIE SMP Negeri 3 Kasihan dan peneliti. Desain penelitian ini menggunakan desain Kemmis dan Taggart, dengan tahapan penelitian perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik secara deskriptif kualitatif maupun secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIE SMP Negeri 3 Kasihan pada pembelajaran matematika. Hal ini terbukti dari: (1) peningkatan hasil belajar siswa aspek kognitif dari rata-rata kelas nilai pra tindakan 55 (kategori cukup) dengan ketuntasan 4% menjadi 71,92 (kategori cukup) dengan ketuntasan 60% pada siklus I dan meningkat 83,84 (kategori tinggi) dengan ketuntasan 84% pada siklus II; (2) minat siswa pada pra tindakan ada 1 siswa (4%) kategori rendah, 12 siswa (48%) kategori kurang, 12 siswa (48%) kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat ada 22 siswa (88%) kategori cukup, 3 siswa (12%) kategori tinggi, dan meningkat pada siklus II ada 6 siswa (24%) kategori cukup, 19 siswa (76%) kategori tinggi.