MEMAKMURKAN MASJID MELALUI GERAKAN SHALAT BERJAMA’AH DI DESA PARAMPUAN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT
Main Author: | Nasikin, Moh. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Islam Negeri Mataram
, 2017
|
Online Access: |
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/eltsaqafah/article/view/433 https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/eltsaqafah/article/view/433/189 |
Daftar Isi:
- Masjid merupakan tempat yang suci yang tidak asing lagikedudukannya bagi umat Islam. Masjid selain sebagai pusat ibadah umatIslam, ia pun sebagai lambang kebesaran syiar dakwah Islam. Kaum musliminpun terpanggil untuk bahu – membahu membangun masjid-masjid di setiapdaerahnya masing-masing.Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yangmayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid. Tidak ada lagi keluhan darikaum muslimin untuk menunaikan shalat lima waktu secara berjama’ah dimasjid. Bahkan terlihat renovasi pembangunan masjid semakin semarak danmencolok.Masjid semakin diperlebar dan diperindah serta dilengkapi denganberbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat nyaman jamaah.Jika kita mau menengok kondisi masjid-masjid yang ada, baik di kampongmaupun di kota maka semakin sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapamasjid yang tidak menegak-kan shalat jama’ah lima waktu secara penuh.Kebanyakan masjid ramai dikunjungi jama’ah ketika shalat maghrib danisya’.Walaupun tak jarang juga didapati masjid yang berukuran megah danmewah Cuma berisi beberapa shof jama’ah saja.Bahkan tidak jarang juga yangmenjadi imam dan makmum ialah sekaligus dirangkap oleh muadzin sendiri.Demikianlah kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bolehjadi ada yang menyangkal bahwa hukum menegakkan shalat berjama’ah dimasjid bukanlah wajib, namun sebatas sunnah saja. Sehingga tidak mengapashalat berjama’ah di rumah bersama sanak keluarga. Demikianlah kondisinyata yang tampak di tengah masyarakat pada umumnya sehingga menariksimpati untuk mengadakan pembinaan. persimpangan antara Labuapi danParempuan.Untuk itu, institusi pendidikan tinggi Islam sepert UIN Mataram melaluilembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ikut andil dalam mensosialisasikandan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memak-murkan masjidmelalui gerakan shalat berjama’ah, khususnya di dusun Parampuan Timurkec Labuapi Kab Lombok Barat.Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam kegiatan pengabdianpada masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode: ceramah,diskusi dan halaqoh. Agar program ini berjalan maksimal, maka diperlukanperencanaan atau persiapan, diantaranya: (a) Survei tempat pelaksanaankegiatan, (b) Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinantempat atau lokasi pengabdian masyarakat, (c) Mengadakan pengajianterkait sholat berjama’ah, (d) Mengadakan halaqoh dan, e) Penentuan narasumber.Hasil pelaksanaan kegiatan: Masjid sesuai dengan namanya adalahtempat sujud, maka fungsi utamanya adalah sebagi tempat ibadah shalat.Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di da-lam Islam adalah luasmenyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperolehridho Allah, maka fungsi masjid di samping sebagai tempat shalat juga sebagaitempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran Islam.Masjid Ar-RoufAr-Rohim dusun Perampuan Timur Desa Karang Bongkot kondisi kegiatanshalat berjama’-ah masih rendah, hanya beberapa shof (baris), masih belumsebanding dengan luas dan megahnya bangunan masjid.Sedangkan kegiatanibadah secara luas di masjid ini belum berkembang.Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka menyadarkan masyarakatMuslim untuk berjama’ah shalat di masjid, yaitu dengan mengadakanpengajian-pengajian yang di selengarakan baik di masjid Ar-Rouf Ar-Rohimmaupun di mushollah-mushol-lah sekitar masjid, seperti di masjid Ar-RoufAr-Rohim ada pengajian Ahad subuh.Kendala-kendala yang dihadapi dalam memakmurkan masjid antara lain,pengelo-laan yang kurang terorganisir dan konflik intern pengurus, kurangberkembangnya orga-nisasi remaja masjid, sumber daya manusia (SDM)masjid yang masih lemah, dana masjid yang minim.