PENGARUH RUTINITAS SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA LANSIA YANG MENDERITA REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2018
Main Author: | Simanjuntak, Erna Elfrida |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
SCIENTIA JOURNAL
, 2018
|
Online Access: |
http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/76 http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/76/69 |
Daftar Isi:
- Berdasarkan data tahun 2007 keatas di Amerika diperkirakan akan terjadi ledakan gerontologi lansia yang berusia 65 tahun keatas dari berbagai etnik dan ras. Data dari Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika melaporkan bahwa pada tahun 2006 terdapat sekitar 35 juta pasien rematik. Sedangkan pada tahun 2006 Mendapatkan data berdasarkan penelitian bahwa prevalensi nyeri rematik di Indonesia mencapai 23,6-31,3%. Sedangkan jumlah lansia di PSTW Budi Luhur Jambi sebanyak 72 lansia, yang menderita rematik sebanyak 40 lansia dan pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 20 lansia. Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan pendekatan atau desain “one group pre test dan post test”, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang dilakukan pada 03 – 21 Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita rematik di PSTW Budi Luhur Jambi yaitu sebanyak 38 lansia dan Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami nyeri rematik yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 20 responden. Hasil penelitian ini didapatkan sebelum dilakukan latihan rutinitas senam rematik (pre test) yaitu nyeri ringan 4 lansia (20%), nyeri sedang 13 lansia (65%), dan nyeri berat terkontrol 3 lansia (15%). Sedangkan sesudah dilakukan latihan rutinitas senam rematik (post test) yaitu tidak ada nyeri 1 lansia (5%), nyeri ringan 10 lansia (50%) dan nyeri sedang 9 lansia (45%). Berdasarkan hasil penelitian di atas didapatkan nilai rata-rata sebelum dilakukan senam 5 dan setelah dilakukan senam 3,5 dengan p-value 0,00 artinya ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah latihan. Dan diharapkan latihan rutinitas senam rematik dapat diterapkan secara teratur sebagai terapi penurunan tingkat nyeri rematik pada lansia.