GAMBARAN FREKUENSI PERNAPASAN PADA ASMA SETELAH DILAKUKAN TEHNIK INHALASI SEDERHANA DI PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI TAHUN 2019

Main Author: Suryani, Dini
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitasdiwangsa Jambi , 2019
Online Access: http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/736
http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/736/624
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Asma adalah keadaan yang menunjukkan respon abnormal saluran napas terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan napas  yang meluas. Untuk itu dikembangkan suatu metode inhalasi dengan cara menghirup uap air panas yang diberi sedikit minyak atsiri guna memperkuat efeknya yang dikenal dengan Inhalasi sederhana. Menurut WHO, penderita asma pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 400 juta jiwa. Metode: deskriptif kuantitatif, sampel berjumlah 17 orang, diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil: frekuensi pernapasan setelah dilakukan tehnik inhalasi adalah 21,88 dengan standar deviasi 2,47. Kesimpulan : terjadi penurunan frekuensi pernapasan setelah dilakukan tehnik inhalasi sederhana terhadap penderita asma. Diharapkan melakukan tehnik inhalasi sederhana secara teratur karena dapat merelaksasi saluran pernapasan, dimana pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau tengah mengalami sesak napas menjadi kembali normal.