HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUANG KEBIDANAN RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

Main Author: Nurzia, Nia
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: SCIENTIA JOURNAL , 2016
Online Access: http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/220
http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/220/205
Daftar Isi:
  • Menurut Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) Survey yang dilakukan padatahun 2007, angka kematian ibu AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup,Angka kematian ibu di provinsi Lampung pada tahun 2006 tercatat 134 kasus per 100.000kelahiran hidup dengan komplikasi obstetric, sedangkan di kota Metro tercatat 38 orang per2.768 kelahiran hidup, dimana penyebab kematian tersebut adalah perdarahan antepartumyaitu plasenta previa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif untukmengetahui hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian plasenta previa diruangkebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2015. Desain penelitian case control.Populasinya adalah seluruh ibu hamil yang mengalami plasenta previa, Sampel dalampenelitian ini adalah total sampling. dengan perbandingan 1:1 Penelitian ini menggunakananalisa data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapat usia beresiko (69,7%) dan yang tidak beresiko (30,3%). Sedangkan pada paritas yang beresiko (73,7%). dan paritas tidak beresiko (26,3%).Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi-square usia memiliki hubungan terhadap kejadianplasenta previa dengan p-value 0,000 dengan memilki nilai (OR) 11,167 ibu yangmempunyai usia beresiko memilki peluang yang bermakna yaitu 11,167 kali untukmengalami Plasenta Previa dan ada hubungan paritas dengan kejadian plasenta previadengan p-value 0,000 dengan nilai (OR) 4,800 ibu yang mempunyai paritas beresikomemiliki peluang yang bermakna yaitu 4,800 Kali untuk mengalami plasenta previa.Perlu adanya peningkatan kesehatan khususnya dalam pemberian pelayanan di RSUDRaden Mattaher Jambi dalam penanganan kejadian plasenta previa dengan optimal sertadapat mendeteksi faktor resiko dan pencegahan terhadap kejadian plasenta previa.