PENGARUH RUTINITAS SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA LANSIA YANG MENDERITA REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI TAHUN 2015
Main Author: | Siregar, Erris |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
SCIENTIA JOURNAL
, 2016
|
Online Access: |
http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/188 http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/SCJ/article/view/188/175 |
Daftar Isi:
- Berdasarkan data tahun 2007 keatas di Amerika diperkirakan akan terjadi ledakan gerontologi lansiayang berusia 65 tahun keatas dari berbagai etnik dan ras. Data dari Departemen Pendidikan danKesejahteraan Amerika melaporkan bahwa pada tahun 2006 terdapat sekitar 35 juta pasien rematik.Sedangkan pada tahun 2006 Mendapatkan data berdasarkan penelitian bahwa prevalensi nyerirematik di Indonesia mencapai 23,6-31,3%. Sedangkan jumlah lansia di PSTW Budi Luhur Jambisebanyak 72 lansia, yang menderita rematik sebanyak 40 lansia dan pengambilan sampelberdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 20 lansia.Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan pendekatan atau desain “one group pretest dan post test”, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yangdilakukan pada 03 – 21 Agustus 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yangmenderita rematik di PSTW Budi Luhur Jambi yaitu sebanyak 38 lansia dan Sampel dalam penelitianini adalah lansia yang mengalami nyeri rematik yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 20responden.Hasil penelitian ini didapatkan sebelum dilakukan latihan rutinitas senam rematik (pre test) yaitu nyeriringan 4 lansia (20%), nyeri sedang 13 lansia (65%), dan nyeri berat terkontrol 3 lansia (15%).Sedangkan sesudah dilakukan latihan rutinitas senam rematik (post test) yaitu tidak ada nyeri 1 lansia(5%), nyeri ringan 10 lansia (50%) dan nyeri sedang 9 lansia (45%).Berdasarkan hasil penelitian di atas didapatkan nilai rata-rata sebelum dilakukan senam 5 dansetelah dilakukan senam 3,5 dengan p-value 0,00 artinya ada pengaruh yang signifikan antarasebelum dan sesudah latihan. Dan diharapkan latihan rutinitas senam rematik dapat diterapkansecara teratur sebagai terapi penurunan tingkat nyeri rematik pada lansia.