Gambaran Tingkat Nyeri Bayi Yang Dilakukan Prosedur Pengambilan Sampel Darah Di ruang Perinatologi Rumah Sakit di Pekalongan
Main Authors: | Pribadi, Teguh, Yansuri, Yansuri, Maulana, Indra |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Diploma III Keperawatan Malahayati Bandar Lampung
, 2019
|
Online Access: |
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/1457 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/1457/pdf |
Daftar Isi:
- Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan individu yang dirasakan setiap orang disegala usia. Bayi yang dirawat di ruang perinatologi dalam selama masa perawatan bayi akan banyak mendapatkan berbagai macam prosedur invasif yang menyebabkan nyeri. Prosedur umum yang dilakukan dalam perawatan neonatal salah satunya adalah pengambilan sampel darah, baik pengambilan sampel darah vena maupun pengambilan sampel darah kapiler.Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah di ruang perinatologi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kabupaten Batang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Besar sampel adalah 40 bayi dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pengkajian nyeri dari instrumen Neonatal Infant Pain Scale (NIPS). Hasil penelitian menunjukkan rata – rata tingkat nyeri bayi yang dilakukan prosedur pengambilan sampel darah adalah 5.22 (SD= 2.359) menunjukkan nyeri sedang. Responden dari penelitian ini trdiri dari 40% bayi prematur dan 60% bayi lahir aterm yang memiliki berat badan kurang dari 2500 gram (15 bayi) dan lebih dari 2500 gram (25 bayi). Saran peneliti yaitu pengkajian nyeri pada bayi sebaiknya dijadikan prosedur rutin di ruang perinatologi sehingga tenaga kesehatan dapat menerapkan managemen nyeri yang tepat pada neonatus.
- ABSTRACT : THE RELATIVES' KNOWLEDGE ABOUT SCHIZOPHRENIA AND RECURRENCES AMONG PATIENTS WITH SCHIZOPHRENIA AT LAMPUNG MENTAL HOSPITALBackground: Based on the prevalence of people with schizophrenia in Indonesia is 0.3-1 percent of Indonesia's population or about 2 million people suffering from schizophrenia. Based on data obtained from Lampung Province Mental Hospital in 2015 there were 27,490 patients, and 19,907 patients had been recurrences. The results of pre-survey conducted on 10 patients’s family, obtain of 7 (70%) patients’ families do not know how to prevent recurrence, the patients with schizophrenia Purpose: Knowing that the relationship of relatives' knowledge about schizophrenia and recurrences among patients with schizophrenia at Lampung Mental Hospital-Province of Lampung 2018.Methods: The type of this research was quantitative and Analytic Survey design with cross sectional approach, population and sample was all families who have family members with schizophrenia. The sample technique in this research was an accidental sampling, and the sample recruited as 236 respondents. The research conducted at Mental Hospital of Lampung Province with questionnaire and statistic test using Chi square test. Results: Knowledge known relatives of schizophrenic patients in poor category of 121 (51.3%) respondents, and patients experienced of relapse 120 (50.8%) respondents, with a p-value = 0.000.Conclusion: There was the relationship between of relatives' knowledge and relapse among patients with schizophrenia at Lampung Mental Hospital-Province of Lampung 2018. It is suggestion to management hospital to be improve in health education especially to family who is taking care to the patients and consideration to prevent patients become relapse.Keywords: Knowledge, family, schizophrenia, relapsePendahuluan : Berdasarkan Prevalensi penderita skizofrenia di Indonesia adalah 0,3-1 persen penduduk Indonesia atau sekitar 2 juta jiwa menderita skizofrenia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung tahun 2015 tercatat 27.490 kunjungan pasien jiwa, dan terdapat 19.907 pasien mengalami kekambuhan. Hasil pra survey yang dilakukan terhadap 10 keluarga pasien didapat 7 (70%) orang keluarga pasien yang kurang memahami, bagaimana mencagah kekambuhan pada pasien tersebut.Tujuan: Diketahui Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Tahun 2018Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan Rancangan penelitian menggunakan desain Survei Analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi dan sampel adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia di RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung, teknik sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 236 responden, dengan instrument penelitian kuisioner dan uji statistic menggunakan uji Chi square.Hasil : Diketahui Pengetahuan keluarga pasien skizofrenia adalah kurang baik yaitu sebesar 121 (51.3%) responden. Sebagian besar pasien skizofrenia mengalami kekambuhan yaitu sebesar 120 (50.8%) responden, dengan nilai p-value = 0.000.Simpulan : Ada hubungan pengetahuan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Tahun 2018. Disarankan kepada manajemen rumah sakit untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terutama untuk keluarga yang merawat pasien dan pertimbangan untuk mencegah pasien menjadi kambuh.Kata Kunci : Pengetahuan, keluarga, skizofrenia, kekambuhan