DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI RW 12 DESA JAYARAGA KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

Main Authors: Eriyani, Theresia, Witdiawati, Witdiawati, Rosidin, Udin
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Diploma III Keperawatan Malahayati Bandar Lampung , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/view/2564
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/view/2564/pdf
Daftar Isi:
  • Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifkan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini. Dalam menurunkan kasus PTM melalui pengendalian faktor risiko PTM di masyarakat maka diperlukan upaya dan pemahaman yang sama terhadap pembagian peran dan dukungan manajemen program pengendalian PTM. Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan PPM ini adalah Melakukan deteksi dini dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah, Pengukuran indeks massa tubuh, wancara perilaku berisiko dan Edukasi perilaku gaya hidup sehat melalui kegiatan Posbindu. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pemeriksaan tanda tanda vital dan pemeriksaan kadar Hb, penimbangan BB, dan pengukuran antropometri yang dilaksanakan pada kegiatan Posyandu dan Posbindu Citra di Rw 12 Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Kegiatan dilaksanakan pada saat kegiatan Posyandu dalam kurun waktu 5 bulan (Agustus 2019 – Januari 2020) dan dilaksanakan tiap hari selasa atau rabu pada minggu ke 2.