PERAN RUMPUN DOMBA LOKAL SEBAGAI SUMBER DAYA GENETIK DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Main Author: | Subandriyo, Subandriyo; Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jalan Raya Pajajaran Kav. E-59, Bogor 16151 Telp. (0251) 8322183, Faks. (0251) 832883 |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
+622518321746
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/pip/article/view/2108 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/pip/article/view/2108/1837 |
Daftar Isi:
- Populasi domba mencapai 10,2 juta ekor, dan 92,3% terdapat di Pulau Jawa dan Madura. Populasi domba terbanyak terdapat di Jawa Barat, yaitu sekitar 57% dari populasi domba nasional. Domba di Indonesia terdiri atas domba ekor tipis (DET) dan domba ekor gemuk (DEG), dengan subpopulasi terbanyak adalah DET yakni 67%. Di antara DET, domba garut mempunyai karakteristik inklusif untuk tipe ekor dan telinganya dan telah ditetapkan menjadi rumpun lokal berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 2914/2011. Populasinya diperkirakan sekitar 9% dari populasi domba di Jawa Barat. Peran domba lokal dalam produksi daging di Indonesia menempati urutan kelima setelah unggas, sapi dan kerbau, babi, dan kambing. Pangsa daging domba secara nasional adalah 2,5%. Jawa Barat mempunyai pangsa tertinggi di antara provinsi lainnya. Pangsa daging domba di Jawa Barat menempati urutan ketiga setelah daging unggas serta daging sapi dan kerbau. Berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian, peran daging domba dalam ketahanan pangan nasional dalam hal jumlah, mutu, keamanan, keterjangkauan, dan pemerataan tidak diragukan lagi.