Penghapusan persamaan logo Asics Tiger Jepang dalam perspektif hak cipta (analisis Putusan Nomor 189 K/Pdt.Sus-HKI (H.C)/2013)

Main Author: Muhamad Aldi Subhan
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Daftar Isi:
  • Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara ilmiah yakni dalam studi ilmu hukum, dan secara praktis maupun akademis yakni sebagai masukan bagi peneliti maupun pihak-pihak yang memiliki keinginan untuk menganalisis kasus perselisihan Hak Cipta seni lukis logo Asics Tiger. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat yuridis normatif, yaitu penelitian mengacu pada norma-norma hukum yang ada dalam peraturan perundang-undangan, literatur, pendapat ahli, jurnal, makalah-makalah. Dalam studi kepustakaan, peneliti menganalisi Putusan Mahkamah Agung Nomor 189 K/Pdt.Sus-HKI (H.C)/2013 bahwa apabila terjadi perselisihan Hak Cipta seni lukis logo Asics Tiger maka pencipta dari suatu logo bisa mendapatkan perlindungan atas ciptaannya dengan cara mendaftarkan ciptaannya tersebut. Ciptaan berupa logo tidak dapat dicatatkan dan akibatnya ciptaan berupa seni lukis logo tidak dapat pengakuan secara sah atas ciptaannya. Hal ini sangat mengancam perlindungan terhadap ciptaan logo yang telah dibuat oleh seseorang dengan imajinasi dan pola pikir sehingga menghasilkan sebua karya seni. Saat ini Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta menentukan bahwa seni lukis logo tidak dapat dicatatkan, hal ini dapat menimbulkan banyak penjiplakan atau plagiasi sehingga sulit menentukan siapa pemegang Hak Cipta tersebut. Penyelesaian sengketa Hak Cipta logo dapat dilakukan di luar pengadilan dan di pengadilan. Para pihak yang bersengketa ingin meminta penetapan sementara bahwa logo tersebut pemilik pencipta dengan memberikan bukti-bukti yang telah ada. Hal tersebut sangat sulit karena Hak Cipta logo tidak dapat dicatatkan.