THE ADAPTATION LEVEL OF ALFALFA (MEDICAGO SATIVA L.) THAT IRRADIATED WITH GAMMA RAYS ON A FIELD SCALE

Main Authors: I., Prihantoro,, A., Anandia,, A. T., Aryanto,, M. A., Setiana,, P. D. M. H., Karti,
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Udayana University , 2019
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/pastura/article/view/54845
https://ojs.unud.ac.id/index.php/pastura/article/view/54845/32482
Daftar Isi:
  • Alfalfa (Medicago sativa L.) a high nutritious and palatability legume for ruminant. Constrain of alfalfa availability in Indonesia are due to the plant adaptability in tropical environment. Aim of the study was to measure the adaptation level of alfalfa that irradiated with gamma rays on a field scale. The study consisted of four types of plant sources, mutation plants with different gamma ray levels (0Gy, 200Gy, 300Gy and 400Gy). Plant tillers was analyzed with a complete randomized design with 3 replications, 20 plants per replication. Growth capability, leaf color, flowering time and pest attack level were analyzed descriptively. The results showed that alfalfa irradiated with 300 Gy significantly (p<0.05) produced highest tillers. Irradiated 300 Gy plant gave better result on growth capability, flowering capability, and number of not attack plant from pests. The higher level of gamma ray irradiation showed the changed in leaf color levels from dark green to light green. Keywords: alfalfa (Medicago sativa L.), mutation, gamma ray irradiation, field scale
  • Alfalfa (Medicago sativa L.) merupakan salah satu leguminosa dengan kandungan nutrisi tinggi dengan tingkat palatabilitas yang baik pada ternak ruminansia. Kendala ketersediaan alfalfa di Indonesia adalah terbatasnya kemampuan adaptasi tanaman alfalfa di lingkungan tropis. Tujuan penelitian adalah mengukur tingkat adaptasi tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) hasil mutasi dengan sinar gamma pada skala lapang. Penelitian terdiri dari 4 macam sumber tanaman, yakni tanaman hasil mutasi dengan level sinar gamma yang berbeda (0 Gy, 200Gy, 300Gy dan 400 Gy). Jumlah anakan tanaman diuji dengan rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 20 tanaman. Daya tumbuh, warna daun, waktu berbunga dan tingkat serangan hama tanaman dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman alfalfa hasil mutasi 300 Gy nyata (p<0.05) menghasilkan jumlah anakan terbanyak. Tanaman hasil iradiasi 300 Gy memberikan perilaku yang lebih baik terhadap daya tumbuh, daya berbunga dan jumlah tanaman tidak terserang hama. Semakin tinggi level iradiasi sinar gamma terhadap warna daun, menunjukkan perubahan tingkat warna dari hijau tua menuju hijau muda. Kata kunci: alfalfa (Medicago sativa L.), mutasi, iradiasi sinar gamma, skala lapang