HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI DI PUSKESMAS KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

Main Author: Yulendasari, Rika
Other Authors: Universitas Malahayati Bandar Lampung
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/286
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/286/224
Daftar Isi:
  • Penggunaan alat kontrasepsi sangat bermanfaat untuk mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan dan menghentikan kehamilan. Kota Bandar Lampung, penguna kontrasepsi jenis IUD mencapai 16.634 akseptor, sedangkan untuk wilayah kerja puskesmas Kemiling, pengguna alat kontrasepsi jenis IUD mencapai 2.416 akseptor. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi dalam Rahim dengan gangguan menstruasi di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 2015.Jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung pada bulan April Tahun 2015 sejumlah 3.820 jiwa. Sampel sejumlah 98 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data yang digunakanujichi square.Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden yang menggunakan IUD sebanyak 21 responden (21,4%). Mengalami gangguan menstruasi sebanyak 39 responden (39,8%). Ada hubungan penggunaan alat kontrasepsi dalam Rahim dengan gangguan menstruasi di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 2015 (p value 0,002). Saran bagi Puskesmas penyuluhan tentang risiko perubahan pola menstruasi dan menganjurkan pengguna AKDR untuk dapat mengatasi masalah dengan benar dan tepat, dengan penempelan poster di poli kebidanan, pemberian leaflet, booklet dan lain-lain.
  • ABSTRAKJumlah kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk tinggi diantara negara di Asia Tenggara. Terkait dengan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan BBL, khususnya ketuban pecah dini (KPD). Di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2012 terdapat 91 kejadian KPD dari 1012 persalinan. Faktor penyebab KPD, paritas sebanyak 13.1%, Hb < 11gr% sebanyak 16.4%, usia ibu beresiko sebanyak 29,6%, Riwayat bayi kembar sebanyak 5.49%, kelainan letak janin 7.69%, infeksi genetalia ibu 4.39%, polihidramnion, inkopetensi servik dan sefalopelviks disproporsi sebanyak 23.0%.Tujuan penelitian ini diketahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian KPD berdasarkan data di RS Abdul Moeloek Bandar Lampung.Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik dengan pendekatan case control. Data sekunder. Populasi seluruh ibu bersalin yang dirawat diruang Delima 2013 berjumlah 1.895. Sampel terdiri dari 164 kasus dan 164 kontrol. Pengambilan sampel kontrol dengan purposif sampling. Analisis data univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat (regresi logictic ganda).Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan KPD, usia ibu (pv=0.003, OR=2.001 (1,288-3,109)), infeksi genitalia (pv=0.000, OR=3,223 (2,051-5,067)), paritas ibu (pv=0,027, OR=1,675 (1,082-2,593)), anemia kehamilan (pv=0.008, OR=1,865 (1,200-2,900)), kelainan letak janin (pv=0,000, OR=2,283 (1,463-3,562)). Variabel dominan yang berhubungan dengan KPD yaitu infeksi genitalia (pv=0,000 OR=3,639). Disarankan dinas kesehatan meningkatkan peran sertanya, agar kinerja bidan desa dan kader kesehatan dalam mencegah dan menangani KPD.Kata Kunci : Usia, infeksi genitalia, paritas, anemia kehamilan, kelainan letak janin, KPD.